Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, "Perbuatan apakah yang baik dalam Islam?"
Beliau SAW menjawab, "Sudi memberi makan dan memberi salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal."
Rasulullah SAW menjadikan dirinya teladan tertinggi bagi setiap Muslim. Beliau SAW amat rendah hati dan tidak mau diagung-agungkan walaupun beliau SAW adalah manusia terbaik.
Beliau SAW bersabda, "Jangan memujaku seperti orang-orang Nasrani yang memuja anak Maryam. Aku adalah hamba Allah. Sebut saja aku hamba Allah dan utusan-Nya."
Pernah suatu ketika, beliau SAW mengunjungi para sahabat yang sedang berkumpul. Serempak mereka berdiri menyambutnya seperti layaknya orang lain menyambut orang yang mereka hormati. Namun, Rasulullah SAW tidak menyukai hal itu. Beliau SAW bersabda, "Jangan kamu berdiri seperti orang-orang asing yang mau saling diagungkan."
Setiap kali mengunjungi para sahabatnya, Rasulullah SAW tidak pernah memilih-milih tempat duduk. Beliau SAW duduk begitu saja di mana pun ada tempat luang. Beliau SAW bergurau dengan para sahabat, bergaul erat dengan mereka, diajaknya mereka berbincang-bincang. Jika para sahabat kebetulan disertai anak-anak mereka, Rasulullah SAW mengajak anak-anak itu bermain-main. Kemudian, didudukkannya anak-anak itu dipangkuan beliau SAW.
Rasulullah SAW tidak pernah menolak undangan. Beliau SAW selalu datang apabila diundang, baik oleh orang merdeka, budak sahaya, maupun orang miskin. Dikunjunginya orang yang sakit walaupun letaknya jauh di ujung kota. Orang yang datang minta maaf selalu beliau maafkan. Beliau selalu yang memulai memberi salam kepada orang yang dijumpai. Beliau SAW pasti selalu yang lebih dulu mengulurkan tangan menjabat sahabat-sahabatnya.
Sahabat fillahku, tidak akan pernah lagi kita menjumpai seorang pemimpin yang begitu lembut dan begitu menyayangi rakyatnya, pemimpin yang hidup sederhana seperti kebanyakan rakyatnya, pemimpin yang mampu memberi nasihat dan teladan, pemimpin yang selalu siap memberi dan mendapat tempat di lubuk hati terdalam setiap orang yang mengenalnya.
- Catatan Tambahan
QS. At Taubah Ayat 128 :======
Dalam ayat ini Allah berfirman, "Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan ( keimanan dan keislaman) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman."
Sumber:
ig : @nasehat_bagi_ummat_rasulullah
0 Response to "Akhlaq dan Budi Pekerti Rasulullah SAW"
Posting Komentar