Silakan klik BUKA untuk melihat
Secara istilah, dakwah bermakna ajakan untuk memahami, mempercayai (mengimani), dan mengamalkan ajaran Islam, juga mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran (amar ma'ruf nahyi munkar). Da’wah dimaknai dari aspek positif ajakan tersebut, yaitu ajakan kepada kebaikan dan keselamatan dunia dan akhirat.
Silakan klik BUKA untuk melihat
Ayat-Ayat Al-Quran berikut ini menunjukkan pengertian dakwah sebagai ajakan ke jalan Allah SWT (syariat Islam). Beberapa dari ayat tersebut yaitu :
"Dan hendaklah ada dari kamu satu umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung". [QS. Ali Imran [3]: 104].
"Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik". [QS. An-Nahl [16]: 125].
"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim." [QS. as-Shaff [61]: 7]
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus." [QS al-Mukminun [23]: 73]
"Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang." [QS an-Nur [24]: 48]
"Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." [QS an-Nur [24]: 51]
"Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al Kitab (Taurat), mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum diantara mereka; kemudian sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran)." [QS Ali Imran [3]: 23]
"Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Ku-anugerahkan kepadamu dan Aku telah melabihkan kamu atas segala umat." [QS al-Baqarah [2]: 122]
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru menuju Allah, mengerjakan amal yang shalih dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". [QS. Fushshilat [41] :33].
"Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka ke (jalan) Rabb-mu, dan janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Rabb". [QS. Al Qashshash [28] :87].
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah". [QS. Ali Imran [3] :110].
”Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kalian) kepada Alloh dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Alloh, dan aku tiada ter-masuk orang-orang yang musyrik”. [QS. Yusuf [12]:108]
Dari ayat ini definisi da’wah di dalam Islam adalah sebagai kegiatan mengajak, mendorong dan memotivasi orang lain berdasarkan bashirah (ilmu yang benar) untuk meniti jalan Alloh subhanahu wata’ala serta berjuang bersama meninggikan agama-Nya. Kata mengajak, memotivasi, dan mendorong adalah kegiatan da’wah dalam ruang lingkup tabligh. Kata bashirah untuk menunjukan da’wah itu harus dengan ilmu dan perencanaan yang baik.
Kalimat meniti jalan Alloh untuk menunjukan tujuan da’wah yaitu mardhatillah. Kalimat istiqamah dijalan-Nya untuk menunjukkan da’wah itu harus berkesinambungan. Sedangkan kalimat berjuang bersama meninggikan agama Alloh untuk menunjukan da’wah bukan untuk menciptakan kesolehan pribadi saja tetapi juga terbentuknya masyarakat islami. Untuk mewujudkan masyarakat yang islami tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, tetapi harus bersama-sama (jama’i).
Maka dengan itu pengertian da’wah dapat disimpulkan dengan pengertian-pengertian sebagai berikut:
Silakan klik BUKA untuk melihat
Metode Dakwah
Metode atau cara dakwah juga tergambar dalam ayat di atas, yakni dalam QS. An-Nahl:125, yaitu dengan (1) hikmah, (2) pelajaran yang baik, dan (3) bantahlah (argumentasi) yang lebih baik.
Dari ayat ini kemudian para ulama memberikan tafsiran dan pengembangan tentang metode dakwah sebagai berikut:
Silakan klik BUKA untuk melihat
Kalimat Dakwah dalam ayat-ayat yang tadi disebutkan dimaknai dengan “menyeru” bukan “menyuruh”. Dakwah itu “mengajak” bukan “mengejak”. Perbedaan menyeru dengan menyuruh dapat kita lihat contohnya pada lafazd azan yaitu “Hayya ‘alashalaah (mari shalat), Hayya ‘alal falaah (mari menuju kemenangan)”. Pada lafazd azan tersebut kita dapat melihat seruan, seruan agar kita melaksanakan shalat, secara halus menunjukkan perintah, karena bahasa yang halus tidak terasa kalo hal tersebut memerintahkan kepada kita bahwa waktu shalat sudah tiba, berarti kita sudah wajib shalat, kemudian dibaeritahukan akan ada imbalan bagi yang melaksanakan shalat mendapatkan kemenangan.
Seruan itu diiringi dengan penjelasan, pendidikan sehingga mencerdaskan siapa saja yang mendengar, sehingga orang mengikuti seruan tidak terpaksa, tapi dengan senang hati, karena ia telah mendapatkan penjelasan kenapa kita harus mengikuti seruan, akan ada imbalam berupa kemenangan. Mengikuti seruan dalam hal ini dengan pengetahauan kemudian menumbuhkan pemahaman dan kesadaran, bukan paksaan. Karena itu wajib bagi seorang da’i mempunyai pengetahuan yang utuh tentang Islam, kaidah-kaidahnya, agar ketika orang yg ingin kenal Islam melalui dirinya lebih mendalam atau ingin mengenal Islam bagi yang belum kenal, dari penjelasan yang diberikan da’i, dari keteladannnya akan menampak bahwa Islam itu indah, Islam itu mudah, tapi tidak dimudah-mudahkan, Islam itu ringan tapi tidak diringan-ringankan.
Sedangkan menyuruh sering bisa kita lihat pada kalimat “pergi kamu sekarang!”, “tugas kamu, ini dan itu, karjakan ini, sekarang!”. Alangkah indahnya jika kalimah tersebut diganti dengan kalimat seruan, “baiklah, kalian semua bisa berangkat sekarang, kalo tidak berangkat sekarang, nanti terlambat”, kalimat yang satu lagi bisa kita ganti dengan kalimat : “baiklah semuanya, kita berbagi tugas, dan sudah bisa dikerjakan dari sekarang ya, mengingat waktu hanya 30 menit,” saya rasa kalimat model kedua tentu lebih enak di dengar dan lebih mudah diikuti, karena adanya penghargaan dan penjelasan yang jelas.
Pemahaman seperti ini penting untuk menghindari adanya kesan memaksa, karena kata Allah tidak ada paksaan dalam memeluk Islam. Firman Allah SWT: yang artinya: “Tidak ada paksaan dalam menganut agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada tagut,[1] dan beriman kepada Allah , maka sungguh dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha mendengar dan Mengetahui.” Q.S Al Baqarah ayat 256.
Untuk itu sangat penting bagi para da’i berhati-hati membawa diri, bersikap dan berucap, ketika bermaksud mendakwahi sesorang, agar objek dakwah senang menerima ajakan sang da’i. Ada beberapa cara berdakwah yang Allah Swt sampaikan dalam al-Quran, cara-cara tersebut adalah sebagai berikut:
Silakan klik BUKA untuk melihat
======
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Dakwah
http://www.risalahislam.com/2014/03/pengertian-dan-metode-dakwah-islam.html
http://www.hasmi.org/dawah-adalah-segalanya-2/
http://www.salimah.or.id/2016/dunia-perempuan/cara-cara-berdakwah-dalam-al-quran
Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
BalasHapusTshirt Dakwah Quote
Mau Cari Bacaan Traveling mengasikkan, disini tempatnya:
Explore Indonesia