"Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu." (Ali bin Abi Thalib)
"Do'a adalah modal yang dimiliki semua orang untuk menjadi apapun dan mendapatkan apapun, tanpa memandang jabatan, status, kekayaan bahkan bentuk fisik." (Yusuf Mansur)
"Barangsiapa tidak peduli terhadap nasib agama, berarti ia tidak punya agama, barang siapa yang semangatnya tidak berkobar-kobar jika agama Islam ditimpa suatu bencana, maka Islam tidak butuh kepada mereka," (Imam al-Ghazali).
"Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu." (Ali bin Abi Thalib)
"Do'a adalah modal yang dimiliki semua orang untuk menjadi apapun dan mendapatkan apapun, tanpa memandang jabatan, status, kekayaan bahkan bentuk fisik." (Yusuf Mansur)
"Barangsiapa tidak peduli terhadap nasib agama, berarti ia tidak punya agama, barang siapa yang semangatnya tidak berkobar-kobar jika agama Islam ditimpa suatu bencana, maka Islam tidak butuh kepada mereka," (Imam al-Ghazali).
"Dekati Allah dalam kelapangan dan kesempitan. Ingatlah di setiap bahagia dan sedih kita. Jangan pernah melupakan-Nya dan jangan pernah ingatan kepada-Nya kalah oleh ingatan untuk seseorang." -Panji Ramdana
“Jangan sampai ayam jantan lebih pandai darimu. Ia berkokok di waktu shubuh, sedang kamu tetap lelap dalam tidur,” (Lukman Hakim).
"Kerendahanmu tidak akan terangkat dengan merendahkan orang lain." (Achmad Mustofa Bisri)
"Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik." (Ali bin Abi Thalib)
"Apabila sesuatu yang kau senangi tidak terjadi, maka senangilah apa yang terjadi." (Ali bin Abi Thalib)
"Luangkan waktu untuk tafakuri diri, taubati lumuran dosa-dosa, sungguh air mata tobat akan jadi jalan ketenangan dan solusi." (Aa Gym)
"Kebaikan selalu mendatangkan ketenangan, sedangkan kejelekan selalu mendatangkan kegelisahan." (Aa Gym)
“Saya tidak bangga dengan keberhasilan yang tidak saya rencanakan sebagaimana saya tidak akan menyesal atas kegagalan yang terjadi di ujung usaha maksimal,” (Harun Al Rasyid).
“Sesungguhnya di dalam hari Jum’at ini, ada suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim menemuinya (hari Jum’at) sedangkan ia dalam keadaan berdiri shalat memohon sesuatu kepada Allah, melainkan akan Allah berikan padanya,” (Muttafaq ’alaih).
“Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, kepercayaan, cinta, dan rasa hormat,” (Ali bin Abi Thalib).
“Selemah-lemah manusia ialah orang yang tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang mensia-siakan sahabat yang telah dicari,” (Ali bin Abi Thalib).
“Orang yang beramal tanpa didasari ilmu, maka amalnya akan sia-sia belaka, karena tidak diterima oleh Allah,” (Ibnu Ruslan).
“Hal-hal yang bisa menyebabkan badan lemah antara lain; banyak makan makanan yang rasanya masam, sering bersedih, banyak minum air tetapi tidak makan sesuatu, serta sering melakukan hubungan seksual,” (Imam Ghazali).
"Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya." (Ali bin Abi Thalib)
“Ilmu menginginkan untuk diamalkan. Apabila orang mengamalkannya, maka ilmu itu tetap ada. Namun sebaliknya, jika tidak diamalkan, maka ilmu akan hilang dengan sendirinya,” (Sufyan ats-Tsauri).
"Aku tahu kematian itu selalu mengintip setiap saat, sehingga aku bersiap-siap menghadapinya." (Syaikh Hasan Al Bashri)
"Kita bisa seperti sekarang ini, bukan semata-mata karena kita bekerja keras. Bukan semata-mata kita ini bagus. Tapi lebih karena Allah SWT ridho kepada apa yang kita lakukan." (Saad Saefullah)
“Empat hal yang menghambat datangnya rezeki; tidur di waktu pagi, sedikit shalat, malas-malasan dan berkhianat,” (Ibnul Qayyim).
"Impian tidak akan terwujud dengan sendirinya. Kamu harus segera bangun dan berupaya untuk mewujudkannya." (Yusuf Mansur)
"Lakukanlah kebaikan sekecil apapun, karena engkau tidak pernah tau kebaikan apa yang akan memasukkanmu ke Syurga."(Imam Hasan albasri)
”Hakikat akhlak baik adalah mengerahkan seluruh kemampuan untuk melakukan kebaikan, menahan diri dari yang menyakitkan dan bersikap ramah.” (Hasan Al Bashri)
”Jika engkau menyuruh kebaikan, jadilah orang yang paling dulu melakukannya, jika tidak engkau akan hancur. Dan jika engkau melarang suatu kemunkaran, jadilah orang yang paling menjauhinya, jika tidak engkau akan hancur.” (Hasan Al Bashri)
”Lisan orang yang berakal berada di belakang hatinya. Jika ia hendak berkata, ia berpikir. Jika itu baik baginya maka ia berbicara, tapi jika tidak, ia diam. Sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lisannya, jika ia ingin bicara, ia bicara, tak peduli pembicaraannya itu bermanfaat atau madharat baginya.” (Hasan Al Bashri)
"Saya heran kepada orang yang mengetahui setan sebagai musuh, tetapi tetap menanti ajakannya." (Utsman bin Affan)
“Alam kubur merupakan pintu masuk akhirat sekaligus pintu keluar dunia. Nikmat dan siksa di sana tidak lebih dahsyat dibanding di akhirat." (Utsman bin Affan)
“Seseorang dikatakan mendalam ilmunya jika ia bersikap zuhud, dapat menemukan kekeliruan-kekeliruannya, dan terus menerus menghamba kepada Allah.” (Hasan Al Bashri)
“Siapa yang merasakan ketulusan dari cinta kepada Allah, ia lari dari segala hal selain-Nya, dan meninggalkan semua yang disenanginya demi Dia yang dicinta.” (Abu Bakar Ash-Shiddiq)
“Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya,” (Ali bin Abi Talib).
"Aku telah membuktikan bahwa kenikmatan hidup itu ada pada kesabaran kita dalam berkorban," (Umar bin Khaththab).
"Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah." (Ibnu Mas’ud).
Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya adalah lebih baik bagi kalian, daripada berteman dengan orang alim tapi selalu suka terhadap hawa nafsunya. (Ibnu Attailllah).
“Selemah-lemah manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang mensia-siakan sahabat yang telah dicari,” (Khalifah Ali bin Abi Thalib).
“Perkataan sahabat yang jujur lebih besar harganya daripada harta benda yang diwarisi darinenek moyang,” (Khalifah Ali bin Abi Thalib).
"Sesungguhnya kebaikan itu memancarkan cahaya pada wajah seseorang, dan cahaya pada hati, keluasan dalam rezeki, kekuatan pada badan, kecintaan di tengah makhluk. Dan keburukan akan mengakibatkan kehitaman pada wajah, kegelapan dalam hati, kelemahan badan dan kekurangan rezeki, serta kebencian di dalam hati para makhluk Allah,'' (Abdullah bin Abbas Radhiyallah ‘anh).
“Engkau durhaka kepada Allah dan sekaligus menaruh cinta kepada-Nya. Ini adalah suatu kemustahilan. Apabila benar engkau mencintai-Nya, pastilah engkau taati semua perintah-Nya. Sesungguhnya orang menaruh cinta tentulah bersedia menaati perintah orang yang dicintainya,” (Imam Asy-Syafii).
"Aku hanya berharap bahwa orang lain mengerti bahwa Islam itu damai dan tidak mendukung kekerasan." (Muhammad Ali)
“Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan,” (Khalifah Ali bin Abi Talib).
"Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan." (Ibnu Mas’ud).
“Temukan kepribadianmu dengan melakukan tiga hal; pertama, jadilah manusia paling baik di sisi Allah. Kedua, jadilah manusia paling buruk dalam pandangan dirimu. Ketiga, jadilah manusia biasa di hadapan sesama manusi,” (Ali bin Abi Thalib).
"Jika tak mampu bersaing dengan para shalihin dalam ibadahnya, berlombalah dengan para pendosa dalam istighfarnya," (Ibn Rajab Al Hanbaly).
"Untuk dapat apa yang kau suka, kau mesti dahulu bersabar dengan apa yang kau benci," (Imam Al-Ghazali).
"Ibu segala akhlak ialah tempat kebijaksanaan, keberanian, kesucian diri dan keadilan." (Imam Al Ghazali)
"Aku percaya pada Agama Islam. Aku percaya pada Allah dan kedamaian." (Muhammad Ali)
"Janganlah kamu melihat kepada kecilnya kesalahan, tetapi lihatlah kepada maha besarNya Dzat yang kamu tentang." (Bilal bin Sa’ad).
“Barang siapa sibuk dengan dirinya sendiri maka orang tersebut akan jauh dari mencari kekurangan orang lain,” (Abu Sulaiman Ad-Darani).
“Orang yang tidur tidak akan tahu kalau dirinya sedang bermimpi kecuali setelah bangun, begitu juga orang yang lupa (lalai) akan akhirat tidak akan tahu kalau dirinya sedang menyia-nyiakan amal akhirat, kecuali setelah datangnya kematian. Ya Allah jangan jadikan kami orang-orang pelupa (lalai),” (Syaikh Sami al-Musaithir).
“Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya,” (Khalifah Ali bin Abi Talib).
“Ketahuilah, sesungguhnya pintu terbesar manusia yang dimasuki oleh iblis adalah kebodohan,” (Al-Hafidz Imam Ibnul Jauzi Al-Hanbali).
"Orang yang bakhil itu tidak akan terlepas daripada salah satu dari 4 sifat yang membinasakan yaitu: Ia akan mati dan hartanya akan diambil oleh warisnya, lalu dibelanjakan bukan pada tempatnya atau; hartanya akan diambil secara paksa oleh penguasa yang zalim atau; hartanya menjadi rebutan orang-orang jahat dan akan dipergunakan untuk kejahatan pula atau; adakalanya harta itu akan dicuri dan dipergunakan secara berfoya-foya pada jalan yang tidak berguna." (Abu Bakar As Sidiq)
"Cintailah kekasihmu sekadarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu." (Ali bin Abi Thalib).
"Adakalanya yang sedikit lebih berkah daripada yang banyak." (Ali bin Abi Thalib)
"Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu." (Ali bin Abi Thalib)
"Marahnya orang yang mulia bisa terlihat dari sikapnya, dan marahnya orang yang bodoh terlihat dari ucapan lisannya," (Imam Syafi’i).
"Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu." (Ali bin Abi Thalib).
“Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya,” (Khalifah Ali bin Abi Talib).
"Antara tanda-tanda orang yang bijaksana itu ialah; Hatinya selalu berniat suci. Lidahnya selalu basah dengan zikrullah. Kedua matanya menangis kerana penyesalan (terhadap dosa). Segala perkara dihadapinya dengan sabar dan tabah. Mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia." (Utsman bin Affan).
“Semakin banyak yang kita benci dan kita musuhi, berarti kita telah menelantarkan waktu, tenaga, pikiran, dan kebahagiaan kita untuk memikirkan orang yang tidak kita sukai. Sungguh rugi!” (AA Gym).
“Wahai anak Adam, juallah duniamu untuk akhiratmu, niscaya kamu untung di keduanya, dan janganlah kamu jual akhiratmu untuk duniamu, karena kamu akan rugi di keduanya. Singgah di dunia ini sebentar, sedangkan tinggal di akhirat sana sangatlah panjang.” (Hasan al Bashri)
“Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya,” (Khalifah Ali bin Abi Talib).
"Kuakui bahwa dosaku banyak sekali. Tapi, aku sadar, sesungguhnya rahmat Allah lebih luas dan lebih besar dari dosa-dosaku," (Abu Nawas).
“Orang yang tidur tidak akan tahu kalau dirinya sedang bermimpi kecuali setelah bangun, begitu juga orang yang lupa (lalai) akan akhirat tidak akan tahu kalau dirinya sedang menyia-nyiakan amal akhirat, kecuali setelah datangnya kematian. Ya Allah jangan jadikan kami orang-orang pelupa (lalai),” (Syaikh Sami al-Musaithir).
“Janganlah Anda tertipu dengan banyaknya amal ibadah yang telah Anda lakukan, karena sesungguhnya Anda tidak mengetahui apakah Allah menerima amalan Anda atau tidak.” (Hasan Al Bashri)
"Hidup itu memang terkadang rumit, namun serumit apapun kehidupan ini tetap harus kita jalani, karna Tuhan punya rencana dibalik semua ini," (Jefri Al Buchori).
“Hendaklah kalian menghisab diri kalian pada hari ini, karena hal itu akan meringankanmu di hari perhitungan,” (Umar bin Khattab).
“Jika sore tiba, janganlah tunggu waktu pagi. Jika pagi tiba, janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum tiba masa sakitmu dan manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu,” (Umar bin Khaththab).
"Didiklah anak-anakmu itu berlainan dengan keadaan kamu sekarang karena mereka telah dijadikan Tuhan untuk zaman yang bukan zaman engkau," (Umar bin Khattab).
“Orang yang sempurna imannya tidak akan meninggalkan suatu amalan yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah, sekalipun terdapat ribuan alasan untuk meninggalkannya,” (Sayyid Abdullah Al-Haddad)
"Hidup sekali hiduplah yang berarti," (Ahmad Fuadi).
"Ilmu itu kehidupan hati daripada kebutaan, sinar penglihatan daripada kezaliman dan tenaga badan daripada kelemahan," (Imam Al Ghazali).
“Semakin cinta kita terhadap sesuatu maka akan semakin memperbudak dan menyiksa diri kita. Semakin kita kaya, semakin takutlah berkurang kekayaan kita," (Aa Gym).
"Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya," (Ali bin Abi Thalib).
"Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku,"(Umar bin Khattab).
"Tidak ada penghinaan yang akan membuat kita sengsara jika kita jadikan hal itu sebagai ladang amal untuk meningkatkan kemuliaan dengan memaafkan dan sabar," (Abdullah Gymnastiar).
"Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad," (Imam Al Ghazali).
"Orang yang ikhlas tidak pernah kecewa dengan amal baik yang telah dia lakukan, karena yakin Allah Maha melihat dan akan membalasnya dengan adil," (Abdullah Gymnastiar).
"Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia," (Ali bin Abi Thalib).
"Cinta itu perang, yakni perang yang hebat dalam rohani manusia. Jika ia menang, akan didapati orang yang tulus ikhlas, luas pikiran, sabar dan tenang hati. Jika ia kalah, akan didapati orang yang putus asa, sesat, lemah hati, kecil perasaan dan bahkan kadang-kadang hilang kepercayaan pada diri sendiri,” (Buya Hamka).
"Satu-satunya alasan kita untuk hadir di dunia ini adalah untuk menjadi saksi atas keesaan Allah," (Buya Hamka).
"Kerja seorang guru tidak ubah seperti kerja seorang petani yang sentiasa membuang duri serta mencabut rumput yang tumbuh di celah-celah tanamannya,"(Abu Hamid Al Ghazali).
"Bersungguh-sungguhlah engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan karana jika tidak demikian engkau akan berada dalam bahaya kesesatan,"(Abu Hamid Al Ghazali).
"Berapa kali permohonan ampun kita panjatkan dalam sehari & berapa kali saat kita meminta ampun di saat itu menyadari jika kita istighfar yang perlu diistighfari," (Buya Yahya).
"Terimalah alasan yang benar sekalipun dari pihak lawan," (Abu Hamid Al Ghazali).
"Mencari seribu satu alasan untuk memaklumi orang lain adalah cara melatih diri agar berprasakngka baik kepada orang beriman dan waspada kepada waspada terhadap orang yang zhalim," (Abdullah Gymnastiar).
"Untuk dapat apa yang kau suka, kau mesti dahulu bersabar dengan apa yang kau benci," (Imam Al-Ghazali).Tepat sekali untuk mencapai kebaikan Allah selalu menyelipkan cobaan dalam pencapaiannya... Allah SWT melihat seberapa besar keimanan seseorang kepadaNya.
“Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat,” (Buya Hamka).
“Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah,” (Buya Hamka).
“Aku tidak peduli atas keadaan susah/ senangku, karena ku tak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku,” (Umar bin Khaththab).
"Lidah sangat kecil dan ringan tetapi dapat membawa Anda ke ketinggian terbesar dan dapat menempatkan Anda di kedalaman terendah," (Abu Hamid Al Ghazali).
“Lebih banyak orang menghadapi kematian di atas tempat tidur daripada orang yang mati di atas pesawat. Tetapi kenapa lebih banyak orang yang takut mati ketika menaiki pesawat daripada orang yang takut menaiki tempat tidur,” (Buya Hamka).
“Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya,” (Khalifah Ali bin Abi Talib)
“Jika tak mampu bersaing dengan para shalihin dalam ibadahnya, berlombalah dengan para pendosa dalam istighfarnya,” (Ibn Rajab Al Hanbaly).
“Janganlah kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah dirimu sendiri karena engkau telah menunda adabmu kepada Allah,” (Syeikh Ibnu Athaillah As-Sakandar)
“Aku tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengan beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku,karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku,” (Hasan Al-Basri)
“Kerjakan apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu, karena kebahagiaan hidupmu terletak di situ,” (Musthafa al-Gholayani).
Demikian 100 kata-kata mutiara islami yang bisa disampaikan kali ini. Semoga bermanfaat dan bisa sebagai penyejuk hati untuk antum dan para sahabat. Nantikan postingan bagian keduanya ya.
Artikel yang bermanfaat, dan bagus. Boleh kunjungi juga:
BalasHapusProdusen Kaos Dakwah
Jual Koas Dakwah
Kaos Dakwah Quotes